BerbahagialahMereka yang Tidak Melihat Namun Percaya. Saudara/i yang dikasihi Tuhan kita Yesus Kristus, pada Minggu Paskah ke II kita mendengar, merenungkan serta menghidupi sabda Tuhan lewat Injil Yoh 20:19-31. Dimana kita juga merayakan Minggu Kerahiman Ilahi. Setelah apa yang terjadi kepada Yesus, para murid berkumpul di suatu tempat dengan
1 Petrus 18-9Sekalipun kamu belum pernah melihat Dia, namun kamu mengasihi-Nya. Kamu percaya kepada Dia, sekalipun kamu sekarang tidak melihat-Nya. Kamu bergembira karena sukacita yang mulia dan yang tidak terkatakan, karena kamu telah mencapai tujuan imanmu, yaitu keselamatan jiwamu. Karena berbeda jaman dan berbeda tempat, kita tidak melihat Yesus secara fisik. Sekalipun demikian, kita bersyukur karena kita percaya dan mengasihi Dia. Inilah iman yang sungguh kuat di dalam kehidupan orang percaya yang telah ditebus Kristus dengan darah-Nya. Yohanes 2028-29Tomas menjawab Dia âYa Tuhanku dan Allahku!âKata Yesus kepadanya âKarena engkau telah melihat Aku, maka engkau percaya. Berbahagialah mereka yang tidak melihat, namun percaya.â SahabatâŠMari kita semakin mengasihi Tuhan. Tetap percaya kepada Dia. Kiranya iman kita tetap segar dan bertumbuh, sebab tujuan akhir iman kita adalah keselamatan jiwa, dimana keselamatan jiwa kita itu hanya dapat terjadi melalui iman di dalam Yesus Kristus yang kita percaya meski secara fisik kita tidak pernah melihat Dia. Selamat beraktifitas. Tuhan menyertai dan memberkati kita senantiasa. Salam dan doa,Alamta Singarimbun-Bandung Alamta Singarimbun adalah seorang Doktor dari Universitas Kyushu ini bekerja sebagai Dosen di Departemen Fisika ITB sejak tahun 1987 dan juga Dosen Agama & Etika Kristen Protestan di ITB sejak tahĂșn 2011. Tahun 2013 ditahbiskan sebagai Pendeta Kampus Campus Chappel di Gereja Anglikan Indonesia. Baca selengkapnya Photo by Wim van t Einde on Unsplash Comments comments
Tantanganiman zaman sekarang ini adalah percaya namun tidak melihat. Semoga kita yang beriman kepada Yesus tetap setia kepada-Nya meskipun tidak melihat-Nya
Menjadi pribadi yang dipercayai pasti menyenangkan hati. Itu tandanya kamu adalah sosok yang punya kepribadian positif dan bisa diandalkan. Gak semua orang seperti itu. Jika kamu adalah orang yang terpilih atas berbagai kepercayaan, maka keuntungan yang kamu dapatkan, serta kamu juga bisa berguna bagi sekitar. Ingin tahu apa saja tandanya bahwa orang-orang menaruh percaya padamu? Yuk, cek beberapa Kerap dipilih untuk menjadi pemimpinilustrasi seorang pemimpin ProductionsApakah selama ini kamu selalu ditunjuk menjadi pemimpin? Entah dalam pekerjaan, kegiatan keluarga, hingga pertemanan? Jika iya, itu merupakan tanda bahwa orang sekitar percaya padamu. Tentu ada alasannya mengapa mereka bisa karena kamu pribadi mandiri, bijaksana, bisa mengendalikan diri, mampu membuat keputusan yang baik untuk bersama, dan masih banyak alasan positif lainnya. Semua ada dalam dirimu yang orang lain sadari itu. Jadi, tingkatkan terus Sering dimintai pendapatilustrasi berantusias mendengarkan rekan kerja tanda berikutnya saat orang percaya padamu, biasanya mereka kerap meminta pendapat darimu. Jika selama ini banyak yang ingin mendengar pendapatmu, tanggapi dengan sebaik mungkin. Sebab, sudut pandangmu dipercaya membawa kebaikan bagi belajar agar wawasan semakin luas. Sehingga, pendapatmu gak hanya didengar, tapi juga dilakukan oleh yang meminta, karena memang terpercaya dan bijaksana. Lakukan dengan cara komunikasi yang baik juga, ya. Baca Juga 5 Tips saat Beradu Pendapat dengan Orangtua, Sikapi dengan Bijak 3. Sering jadi tempat curhatilustrasi kegiatan curhat bermanfaat baik bagi kesehatan Borba Apakah teman atau rekan kerja, bahkan pasangan sering curhat padamu? Wah, selamat karena menjadi tempat curhat adalah bukti bahwa mereka menaruh rasa percaya padamu. Maka, dengarkan dengan sepenuh hati, berikan tanggapan jika apabila mereka hanya ingin bercerita, cukup mendengarkannya saja itu sudah melegakan hati. Jangan lupa juga, jadilah seseorang yang mampu menjaga rahasia, jika yang diceritakan perihal Gak ragu memberi tugas tertentu padamuilustrasi berbicara dengan sopan de RichelieuJika selama ini, entah di tempat kerja maupun kegiatan lainnya, atasan atau siapa pun itu dengan semangat dan penuh keyakinan memberikan tugas tertentu padamu, jangan kesal dulu. Tenangkan hati dan jernihkan pikiran. Coba lihat sisi positifnya, karena itu merupakan tanda bahwa ada kepercayaan tersendiri selagi kamu mampu, terima tugasnya sebagai tantangan meningkatkan kemampuan. Apalagi jika tergolong sulit bagi yang lain, dan kamu dipercaya mengerjakannya. Jangan menolaknya, apalagi ketika masih dalam batas wajar. Jadikan ini kesempatan untuk menunjukkan Selalu diprioritaskanilustrasi orang berjabat tangan MediaDipercaya atau belum oleh orang lain juga bisa diamati dari caranya memperlakukanmu. Jika kamu selalu diprioritaskan dalam berbagai hal, itu merupakan bagian dari bentuk kepercayaan. Jangan sia-siakan, apalagi menyepelekan perlakuan baik ini, karena kamu sudah bisa gunakan caramu sendiri, agar mereka terus mempercayai. Tentunya dengan cara yang positif, ya. Jagalah kepercayaannya, semakin menjadi prioritas bagi orang sekitar membuktikan bahwa dirimu adalah sosok yang menjadi pribadi yang dapat dipercaya, untungnya untukmu juga. Jadi, gak ada ruginya. Tentu kamu pun perlu pandai dan bijaksana, agar kepercayaannya bukan bertujuan memanfaatkan. Ingat, saat orang menaruh percaya padamu, tetaplah berpikir sehat dan perlu melihat begitu menyenangkan jadi kepercayaan, tapi tetap perlu diingat bahwa kebahagiaan diri itu nomor satu. Jika orang sekitar percaya padamu untuk melakukan sesuatu yang di luar kemampuanmu, jangan rela mengorbankan diri hanya demi menyenangkannya. Baca Juga 8 Pengertian Mood Menurut Pendapat Ahli, Beda dengan Emosi IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.
Invocatio: "Sebab TUHAN, Allahmu, adalah Allah Penyayang, Ia tidak akan meninggalkan atau memusnahkan engkau dan Ia tidak akan melupakan perjanjian yang diikrarkan-Nya dengan sumpah kepada nenek moyangmu" (Ulangan 4:31). Bacaan : Mazmur 32:1-11 (Tunggal) Khotbah : Roma 5:12-19 (Anthiponal) Tema : Hidup Dalam Kasih Karunia Tuhan.
Bacaan Kis. 242-47; 1Ptr. 13-9; Yoh. 2019-31 Kisah Injil sesudah hari minggu Paskah adalah penampakkan diri Yesus yang bangkit kepada para murid. Kepada Maria Magdalena, juga kepada para murid secara bersama-sama, maupun kepada dua murid yang kembali ke Emaus. Penampakan-penampakan itu disertai dengan kata-kata peneguhan dan pesan-pesan harapan. Reaksi para murid atas kehadiran Yesus yang bangkit itu bermacam-macam. Ada yang takut, ada yang ragu-ragu, bahkan bercampur gembira dan sukacita, juga ada yang percaya, tetapi ada pula yang tidak mudah percaya. Pengalaman sukacita penuh kegembiraan karena Yesus bangkit itu telah menampakkan diri kepada para murid ketika mereka berkumpul bersama, ternyata tidak dialami oleh Rasul Tomas. Tomas tidak melihat, tidak mengalami karena ia tidak ada dalam kebersamaan/persekutuan para rasul ketika Yesus menampakan diri-Nya. Berita gembira yang disampaikan kepadanya, tidak sedikitpun membangkitkan sukacita bagi Tomas. Ia malah ragu dan sama sekali tidak percaya. Dengan tegas ia mengatakan, âsebelum aku mencucukan jariku ke dalam lambung-Nya, aku tidak percayaâ. Tomas rupanya tidak mudah percaya begitu saja. Ia jujur, terus terang, memiliki kepolosan hati dan tidak malu menyatakan ketidak tahuannya, Ia kritis terhadap apa yang ia percaya. Ia menuntut bukti. Namun, ketika ia berkumpul kembali dengan para murid yang lain dan Yesus yang bangkit itu menampakkan diri-Nya kembali, Yesus pun menyapa secara khusus Tomas yang kurang percaya itu. â.. jangan engkau tidak percaya lagi melainkan percayalahâ âBerbahagialah mereka yang tidak melihat namun percaya!â Percaya berarti tidak harus melihat dengan mata jasmani. Percaya adalah melihat dengan mata hati. Penuh penyerahan diri kepada Dia yang kita imani dalam Roh dan Kebenaran. Sebab percaya atau iman terungkap ketika mata hati dan budi terbuka menerima Allah yang agung dan mulia itu. Iman melampaui akal budi, tidak membutuhkan bukti dan jaminan untuk percaya. Iman itu artinya pasrah dan aktif menangkap kehendak Allah dalam setiap peristiwa hidup. Dan Tomas dengan penuh kerendahan hati, ia mengakui imannya, âYa Tuhanku dan Allahkuâ. Ia bukan lagi menjadi Tomas yang kurang percaya atau ragu-ragu dan bimbang, tetapi menjadi seorang Rasul yang selanjutnya memberikan kesaksian imannya akan Yesus yang bangkit. Ia telah dibaharui oleh Yesus yang bangkit. Sikap Tomas sering menjadi sikap kita, yang tidak mudah percaya, ragu akan iman yang dihayati, sering menuntut bukti dan tertutup hati untuk menerima sapaan Allah dalam berbagai pengalaman dan peristiwa hidup kita. Menjadi manusia paskah, kita perlu belajar dari sikap iman Tomas. Yang dengan penuh kerendahan hati pada akhirnya mengakui imannya akan Yesus yang bangkit, Kita harus menjadi manusia paskah yang juga mewartakan kebangkitan Tuhan yang kita imani dalam dan melalui sikap dan cara hidup kita. Sebagaimana sapaan Yesus kepada para murid-Nya, âDamai sejahtera bagimuâ, maka kita pun selalu mengusahakan damai sejahtera itu dalam relasi kita dengan Tuhan dan dengan sesama, juga dengan lingkungan sekitar. Membawa dan mewartakan damai sejahtera berarti membawa pengampunan, kegembiraan dan sukacita paskah, membawa pertobatan dan membawa kembali harapan dan kekuatan bagi yang menderita dan putus asa, bagi yang tidak percaya. Bahkan dalam situasi yang sedang kita hadapi dan alami saat ini, ketika seluruh dunia terpapar virus corona covid-19 ini, kiranya kita pun membawa damai sejahtera dengan cara seperti yang diharapkan dengan menjaga kesehatan diri dan sesama, di rumah saja, cuci tangan, jaga jarak,dll semuanya itu agar kita semakin mengalami damai sejahtera dan semoga wabah ini semakin dijauhkan dari muka bumi. Jika kita tidak menjaga dan melindungi diri kita dan sesama kita, menghargai orang-orang di sekitar kita, mendukung para petugas medis dan semua orang sakit, maka kita pun mengalami bahwa kita masih jauh dari damai sejahtera. Tuhan sering mendidik kita dengan peristiwa-peristiwa ini. Semoga kita selalu mampu membaca sapaan Tuhan melalui peristiwa-peristiwa itu; sehingga peristiwa-peristiwa yang kita alami ini menjadi kairos, menjadi peluang dan rahmat bagi kita untuk semakin percaya, semakin beriman kepada-Nya. Pesan Yesus bagi kita, â⊠jangan engkau tidak percaya lagi, melainkan percayalahâ âBerbahagialah mereka yang tidak melihat namun percayaâ. Kita percaya juga bahwa badai ini pasti berlalu. Marilah seperti Tomas, dengan rendah hati kita berdoa, âYa Tuhanku dan Allahkuâ. ***** Ditulis oleh Rm. Fransiskus Emanuel da Santo, Pr; Sekretaris Eksekutuf Komkat KWI, Jakarta
Betapabahagianya orang yang tidak melihat, namun percaya." TL: Maka berkatalah Yesus kepadanya, "Oleh sebab engkau sudah nampak Aku, engkau sudah percaya juga; berbahagialah orang yang percaya, meskipun tiada nampak." KSI: Sabda Isa kepadanya, "Engkau percaya karena engkau telah melihat Aku. Berbahagialah mereka yang percaya sekalipun belum
Renungan Harian, Jumat 04 November 2020 âBerbahagialah mereka yang tidak melihat, namun percayaâ Yoh 2024â29 Ada berbagai macam tipe orang dalam mengikut Kristus. Ada yang berkata, saya baru percaya kepada Kristus kalau saya melihatnya. Kalau saya tidak melihatnya, atau paling tidak melihat mujizatnya maka saya tidak akan percaya kepada-Nya. Namun ada juga yang sudah melihat Kristus tetapi tetap tidak percaya. Dan yang terakhir adalah mereka yang tidak pernah melihat mujizat, tidak mengalami penglihatan, tidak mendengarkan suara yang langsung suara berbicara kepadanya, tetapi orang tersebut tetap percaya kepada Kristus. 1. Melihat dan Percaya. Contoh Semua murid-murid Kristus 1Kor 155-8; Yoh 20;20.Banyak orang saat itu yang menjadi saksi kebangkitanNya. Ia telah menampakkan diri kepada Kefas/Petrus dan kemudian kepada kedua belas murid-Nya. Sesudah itu Ia menampakkan diri kepada lebih dari lima ratus saudara sekaligus; Selanjutnya Ia menampakkan diri kepada Yakobus, kemudian kepada semua rasul. Dan yang paling akhir dari semuanya Ia menampakkan diri juga kepada Paulus. Mereka semuanya melihat Kristus dan percaya kepadaNya. 2. Melihat dan Tidak Percaya Contoh Imam-imam dan orang-orang FarisiApakah reaksi dari orang banyak yang menyakiskan kebangkitan Lazarus? Yoh 1145. Banyak yang percaya tetapi tidak semua nya percaya. Imam-imam dan orang-orang Farisi tetap tidak percaya, bahkan mereka berusaha untuk membunuh Tuhan Yesus. Mereka melihat dan tetap tidak percaya. Bahkan ketika Tuhan Yesus bangkitpun dari kematian, mereka tetap tidak percaya, dan menyebarkan kabar bohong bahwa mayat Kristus dicuri oleh murid-muridNya. 3. Tidak Melihat dan Tidak Percaya. Contoh TomasSeringkali, kita mengandalkan penglihatan kita untuk percaya kepda Tuhan. Sama seperti Tomas, Walaupun dia sudah mendapatkan informasi bahwa Kristus sudah bangkit dari kematian, namun dia masih ingin membuktikan bahwa memang benar Tuhan itu sudah bangkit. Ketika murid-murid yang lain berkata kepadanya âKami telah melihat Tuhan!â Tomas menjawab âSebelum aku melihat bekas paku pada tangan-Nya dan sebelum aku mencucukkan jariku ke dalam bekas paku itu dan mencucukkan tanganku ke dalam lambung-Nya, sekali-kali aku tidak akan percaya.â Yohanes 2025. 4. Tidak Melihat dan Percaya . Tomas sudah melihat Tuhan dan Yesus dan dia percaya, hal ini baik, namun ada yang lebih baik dan lebih berbahagia, yakni mereka yang tidak melihat Tuhan Yesus namun percaya. Siapa yang dimaksud Tuhan ketika mengatakan berbahagialah mereka yang tidak melihat , namun percaya? Kita lah yang dimaksudkan oleh Kristus ketika mengatakan kalimat itu. Orang-orang kristen yang tidak hidup sezaman Tuhan Yesus, tentunya tidak melihat lagi Tuhan Yesus. Namun walaupun mereka tidak melihat Tuhan Yesus, mereka percaya. Kita tidak melihat Tuhan Yesus, namun kita percaya kepadaNya. Kita percaya bukan karena melihat tetapi karena mendengar dan membaca firman Tuhan. Tuhan mengatakan orang yang seperti ini berhagaialah. â tetapi semua yang tercantum di sini telah dicatat, supaya kamu percaya, bahwa Yesuslah Mesias, Anak Allah, dan supaya kamu oleh imanmu memperoleh hidup dalam nama-Nya.â Joh 2031. Iman kita bukan melalui apa yang kita lihat, iman kita datang melalui pendengaran dan apa yang kita baca Roma 1017. Petrus juga mengatakanâ Sekalipun kamu belum pernah melihat Dia, namun kamu mengasihi-Nya. Kamu percaya kepada Dia, sekalipun kamu sekarang tidak melihat-Nya. Kamu bergembira karena sukacita yang mulia dan yang tidak terkatakan, 1Pe 18 Iman adalah percaya sepenuhnya kepada Tuhan, terkadang Iman tidak perlu melihat, namun Iman itu tetap percaya kepada Tuhan CM Post Views 1,474 Post navigation
DanBapa-Nya itu Allah Yang Mahakuasa. Camkan perkataan Yesus kepada Tomas pada akhir peristiwa itu (Yoh 20:29), "Karena engkau melihat aku maka engkau percaya. Berbahagialah mereka yang tidak melihat namun percaya.". Kata-kata itu ditujukan kepada Tomas, tapi kami semua yang di ada di situ mendengarnya.
Berbahagialah mereka yang tidak melihat, namun percaya.â Yoh 2029. Sebenarnya dalam hidup kita ini, banyak hal yang tidak bisa kita lihat, namun kita percaya bahwa hal itu ada. apakah saudara pernah melihat usus dalam perut sendiri? Pernahkah melihat paru- parumu? pernahkah kita melihat ginjal kita sendiri? tidak. tetapi kita percaya bahwa itu semua ada dalam diri kita. Jikalau kita harus membuktikan bahwa itu ada dengan cara mengoperasi dan mengeluarkannya maka itu tindakan bodoh. Kita tidak pernah melihat kutub utara yang katanya penuh es, namun kita percaya melalui informasi bahwa kutub utara itu ada dan seperti itu. Kita tidak pernah lihat ada setan, namun kita percaya setan itu ada. Bulu kuduk merinding, kita ngeri melihat orang kerasukan. Kita ini berbahagia karena banyak hal yang kita tidak lihat namun kita percaya bahwa itu ada. Saudara tidak perlu operasi tubuh agar supaya percaya bahwa dalam tubuhmu ada usus, ginjal, hati. Ini sudah bahagia. Kita bisa menjalani hidup dengan tenang karena kepercayaan itu, bisa menjaga organ-organ tubuh kita agar tetap sehat. jadi sebenarnya, percaya tanpa melihat itu, sudah sering kali kita alami. Saya pun yakin bahwa Tomas juga sering kali menjalani hidup yang percaya walaupun dia tidak bisa lihat. Namun kali ini, imannya Tomas mengalami sedikit masalah, yakni dia harus melihat dahulu barulah dia bisa percaya. Kemudian Tuhan Yesus menjumpai Tomas dan mengundang Tomas mencucukkan jarinya ke dalam lambungnya. Tomas langsung percaya dan berseru, ya Tuhanku dan Allahku. Tuhan Yesus kemudian berkata âkarena engkau telah melihat Aku, maka engkau percaya. Berbahagialah mereka yang tidak melihat, namun percaya.â Joh 2029. Tomas sudah melihat Tuhan dan Yesus dan dia percaya. ini baik karena banyak orang yang sudah melihat Yesus tetapi tidak percaya. Namun ada yang lebih baik dan lebih berbahagia, yakni mereka yang tidak melihat Tuhan Yesus namun percaya. Siapa itu yang tidak melihat Tuhan Yesus dan percaya? apakah murid-murid? Bukan, sebab murid-murid melihat Tuhan Yesus dan percaya. Lalu siapa yang dimaksud Tuhan ketika mengatakan berbahagialah mereka yang tidak melihat, namun percaya? Kitalah yang dimaksudkan oleh Kristus ketika mengatakan kalimat itu. Orang-orang Kristen yang tidak hidup sezaman Tuhan Yesus, tentunya tidak melihat lagi Tuhan Yesus. Namun walaupun mereka tidak melihat Tuhan Yesus, mereka percaya. Saudara dan saya tidak melihat Tuhan Yesus, namun kita percaya kepada-Nya. Kita percaya bukan karena melihat tetapi karena mendengar dan membaca firman Tuhan. Saudara perhatikan Yoh 20 31 tetapi semua yang tercantum di sini telah dicatat, supaya kamu percaya, bahwa Yesuslah Mesias, Anak Allah, dan supaya kamu oleh imanmu memperoleh hidup dalam nama-Nya. Joh 2031. Iman kita berasal dari mana? dari apa yang dicatat oleh kitab suci. Kita percaya bukan karena kita sudah melihat Yesus yang menampakkan diri kepada Tomas, tetapi kita percaya kepada Kristus oleh karena apa yang dicatat dalam kitab suci. Tuhan mengatakan orang yang seperti ini berbahagialah. Kita berbahagia karena meskipun kita tidak mengalami pengalamannya Tomas, yakni melihat secara langsung Tuhan Yesus, namun dengan membaca pengalaman Tomas ini, kita pun boleh memiliki iman yang seperti Tomas, setelah dia berjumpa dengan Kristus. Iman saudara tidak lebih kurang dari Tomas, walaupun saudara tidak berada di sana saat itu. Iman kita sama dengan Tomas, walaupun kita sekarang berada di zaman dimana kita tidak melihat Tuhan Yesus secara fisik. Kita sama berimannya dengan Tomas dan murid-murid melalui apa yang dicatat oleh Yohanes. Iman kita bukan melalui apa yang kita lihat,. Iman kita datang melalui pendengaran dan apa yang kita baca. itulah sebabnya mengapa Yohanes mengatakan dalam Yohanes 2031, tetapi semua yang tercantum di sini telah dicatat, supaya kamu percaya, bahwa Yesuslah Mesias, Anak Allah, dan supaya kamu oleh imanmu memperoleh hidup dalam nama-Nya. Joh 2031. Doa Tuhan Yesus, sekalipun kami belum pernah melihat-Mu, namun kami mengasihi-Mu. Kami percaya kepada-Mu, sekalipun kami sekarang tidak melihat-Mu. Kami bergembira karena sukacita yang mulia dan yang tidak terkatakan itu. Peliharalah iman kami ini dan ajarkan kami untuk menerapkan iman kami dalam pergumulan kami setiap hari. Dalam nama Tuhan Yesus Kristus kami berdoa Johannis TrisfantGKIm Ka Im Tong, Bandung
Berbahagialahmereka yang tidak melihat, namun percaya" (ay. 29). Pertanyaan dari kisah ini adalah apakah Tomas keliru kalau dia percaya dengan melihat. Menurut saya, Tomas tidak sepenuhnya keliru karena memang percaya juga muncul dari penglihatan. Namun, soal percaya dan beriman, Tuhan Yesus mengajak kita untuk beriman melampaui hal yang
. 454 343 223 342 63 344 159 310
berbahagialah mereka yang tidak melihat namun percaya